Jakarta, ZonaNTT.Com – Dalam upaya Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo untuk memberikan dukungan kepada generasi milenial, tercetuslah program inovatif bernama Hetero Space ketika beliau menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Program ini tidak hanya sekadar menciptakan wadah, tetapi juga telah melahirkan beragam manfaat bagi kaum muda.
Ganjar sendiri, pada Kamis (18/1), menyoroti keberhasilan anak muda seperti Ardhi, yang berbagi kisah inspiratif tentang perjalanannya menuju kuliah di Australia, dan Naka, seorang penulis yang peduli terhadap isu pendidikan.
Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya memberikan perhatian dan ruang kepada anak muda agar mereka dapat berkembang dan berperan aktif dalam membangun bangsa dan negara.
Beliau menyadari bahwa tenaga dan ide kreatif generasi muda memiliki peran krusial dalam kemajuan bangsa. Oleh karena itu, Ganjar menekankan perlunya keterlibatan pemerintah untuk memperhatikan dan bekerja sama dengan anak muda.
Salah satu kisah sukses yang diungkapkan adalah perjalanan Muhammad Yusuf Ardhian, seorang pemuda yang berjuang mengatasi kegagalan usahanya dalam jasa konten kreator. Meskipun mengalami kebangkrutan dengan kerugian mencapai Rp 300 juta, Ardhi tidak menyerah.
Dengan bergabung dalam Hetero Space, Ardhi mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang membantu dalam mengembangkan startup-nya. Hasilnya, ia berhasil meneruskan studi di Monash University Australia, meraih jurusan master business of innovation.
Anak muda asal Kendal, Ardhi, memberikan apresiasi terhadap pemikiran kekinian Ganjar Pranowo, yang tidak hanya memberikan perhatian terhadap pendidikan, tetapi juga terlibat dalam pengembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah Indonesia melalui promosi berbasis konten kreatif” Terangnya
Tidak hanya Ardhi, sastrawan muda Setia Naka Andrian juga memberikan testimoni positif tentang SMKN Jawa Tengah yang didirikan oleh Ganjar. Naka menilai sekolah ini sebagai tempat pendidikan yang luar biasa dengan fasilitas asrama dan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Dengan semangatnya, Naka berharap konsep ini dapat diterapkan secara luas di seluruh Indonesia, melibatkan pihak-pihak yang berkompeten dalam merancang kurikulum yang relevan dan mendukung perkembangan generasi sekarang” Ungkapnya