Jakarta, ZonaNTT.Com – Sebuah laporan dari media Israel menghebohkan pekan ini, mengklaim bahwa Israel dan Indonesia akan mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik pada Oktober 2023.
Namun, rumor tersebut dibantah oleh Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Presiden RI, yang menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Melansir dari laman onlineindo.tv, Laporan tersebut menyebutkan bahwa perang di Gaza telah menunda rencana pembentukan hubungan diplomatik, meskipun Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dan Presiden Indonesia Joko Widodo sebelumnya menyetujui draf kesepakatan tersebut.
Pemberitaan juga mengungkapkan pertemuan antara Andi Widjajanto, Direktur Jenderal Kemenlu, dan pemain kunci Israel, Ronen Levy, di Yerusalem pada September.
Meski ada penegasan dari Ari, spekulasi terkait pembentukan hubungan diplomatik sebelumnya juga muncul pada Desember 2020, ketika media Israel mengaitkan Indonesia dengan upaya pembaruan hubungan diplomatik.
Sumber diplomatik mencatat bahwa Indonesia dan Oman dianggap negara paling mungkin menjalin hubungan dengan Israel. Namun, Pemerintah RI membantah klaim tersebut.
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, menyatakan keinginan untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia, menganggapnya sebagai negara yang sangat penting.
Meski demikian, Indonesia tetap teguh dalam pendiriannya sebagai salah satu negara terdepan yang membela Palestina.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengecam kekejaman Israel di Mahkamah Internasional, menyoroti eskalasi di Jalur Gaza dan menekankan bahwa pendudukan ilegal Israel harus dihentikan.
Sikap tegas Indonesia terhadap kebijakan Israel di Palestina tetap menjadi fokus, meskipun kabar tentang pembentukan hubungan diplomatik dengan Israel mengundang perdebatan dan klarifikasi dari pihak pemerintah.