Bandung, ZonaNTT.Com – Caleg DPRD Kota Bandung Dapil 3 dari Partai Perindo, John Binsar Simalango, secara tegas menekankan perlunya keterbukaan data dalam menghadapi dugaan suara parkir yang muncul dalam aplikasi Sirekap.
Saat melaporkan temuan tersebut ke Kantor Bawaslu Kota Bandung pada Sabtu (2/3/2024), John Binsar Simalango menyoroti keterbatasan akses yang dimilikinya terhadap data tersebut, menjadikan Bawaslu sebagai pihak yang memiliki akses untuk menyelidiki lebih lanjut.
Dalam pernyataannya, John Binsar Simalango menyampaikan keyakinannya bahwa membuka data historis dan log dari Sirekap menjadi langkah krusial.
Dia memandangnya sebagai upaya untuk menelusuri jejak masuknya suara, termasuk informasi kapan suara masuk, siapa petugas yang memasukkan suara, hingga destinasi suara setelah dimasukkan.
Pemanggilan ini sejalan dengan prosedur dan aturan, yang dilakukan sebagai respons terhadap temuan suara parkir dalam aplikasi Sirekap.
Lebih lanjut, John Binsar Simalango mengingatkan Bawaslu Kota Bandung untuk menjalankan tugas dan wewenangnya dengan penuh tanggung jawab.
Dia menegaskan pentingnya Bawaslu meminta kepada KPU untuk membuka data tersebut guna menjaga integritas dan transparansi proses pemilihan.
Dalam penilaiannya, walaupun Sirekap bertindak sebagai alat bantu dalam perhitungan suara, penting untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan merupakan data murni dari petugas di TPS.
Proses konfirmasi dan pengambilan foto menjadi langkah penting untuk memastikan kebenaran data, dan John Binsar Simalango menyayangkan jika terdapat kasus di mana suara diparkirkan setelah proses tersebut.
John Binsar Simalango tidak hanya membatasi temuannya pada Dapil III Kota Bandung, melainkan juga menduga bahwa fenomena suara parkir dapat merambah hampir 600 TPS.
Dengan keyakinannya bahwa ini bukan kejadian sporadis, melainkan terstruktur dan sistematis, dia mendorong penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kejanggalan ini.
Terakhir, sebagai bentuk bukti, John Binsar Simalango menyerahkan screenshoot data Sirekap yang diambilnya, mencatat bahwa hal tersebut bukan hanya hasil dari aplikasi, tetapi juga didukung oleh foto-foto di lapangan.
Dalam konteks ini, dia menekankan bahwa data tersebut berasal dari petugas yang secara resmi menyampaikan informasi sebelum dikirim ke server pusat.
