Jakarta, ZonaNTT.Com – Dalam beberapa kesempatan terkini, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berhasil menarik perhatian masyarakat dengan keputusan berani mereka dalam pemilihan busana.
Khususnya, pada debat cawapres yang digelar pada Minggu (21/1/2024), paslon nomor urut tiga ini memilih mengenakan baju ramah lingkungan yang sesuai dengan tema debat, yaitu Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.
Usai debat, dalam konferensi pers, Ganjar-Mahfud MD terlihat mengenakan baju dari kain tenun dengan desain menyerupai beskap.
Ganjar memilih warna hitam dengan motif kotak-kotak di bagian bawah, sedangkan Mahfud MD memilih baju berwarna krem dengan desain senada.
Yang menarik perhatian adalah penjelasan Mahfud MD terkait baju yang mereka kenakan, yang terbuat dari kapas asli Indonesia yang mudah terurai secara alami.
Menurut Mahfud MD, kapas tersebut ditanam oleh petani perempuan di Tuban, Jawa Timur, dengan teknik tumpang sari tanpa menggunakan bahan kimia.
Selain itu, proses pewarnaan kain juga menggunakan bahan pewarna alami dari tanaman, bukan bahan kimia. Proses tenun dilakukan secara manual oleh para perajin, menjadikan baju ini sebagai representasi nyata dari upaya ramah lingkungan.
Dalam konferensi pers tersebut, Mahfud MD menjelaskan bahwa penggunaan proses ramah lingkungan dalam pembuatan baju tersebut mampu memberikan dampak positif.
Tidak hanya mencegah produksi sekitar 80 ton CO2 (karbondioksida), tetapi juga meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah dan mengubah tanah kering menjadi area agroforestri. “Sebelumnya, para ibu perajin terdampak oleh bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air, serta tidak mendapatkan penghidupan yang layak,” tambah Mahfud MD.
Keputusan paslon nomor urut tiga ini tidak hanya mencerminkan kesadaran akan isu lingkungan, tetapi juga memberikan dukungan kepada para perempuan petani dan perajin lokal, menciptakan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat. (Red**)